Senin, 26 Desember 2011

Jekate Dengan Segala Penatnya

Kemaren hari pertama liburan, dan gue baru dikabarin gue ikut liburan sama lawakers. Woooooooo, beberapa hari tanpa ortu itu seperti melayang di atas samudera atlantis*btw gue gak bisa renang*, mengelilingi pantai parang tritis, berselancar di samping paus akrobatis;;)

Malem tadi ane naik pesawat gan! Sedikit nggak nyangka, karena para lawakers biasanya lebih memilih alat transportasi yang bayarnya sibu. Sibu? Seribu maksudnya, mereka memang pelit tapi mereka uculbetzzz.

Malem tadi nyampe hotel jam berapa ya? Tau ah pokoknya malem gitu. Namanya juga Jakarta, kota yang nggak ada matinya, maksudnya itu selarut apapun malam tetep deh jalanan rame. Btw, kalau malem-malem kayak tadi gue jadi berharap ada trek-trekan motor ahahaha. Walaupun gue sangat sadar kalau itu bukan perilaku yang terpuji entah kenapa gue ngerasa cowok yang ikut trek-trekan itu kesannya keren&macho! Pacar? Lewat!

Berharap ada Ari, tetep ngarep lah. Walaupun gue sadar kalau gue gila, tapi yabegitulah kenyataannya. Gue amatsangat mencitai Ari. Padahal Ari itu siapa? Tinggal dimana? Anaknya siapa? Ari itu cuma tokoh dalam novel, seandainya gue punya tongkat harry potter, Ari bakal gue bikin jadi nyata. Tentunya jadi abang gue tercintah<3

Yang gue suka dari Jekate mungkin... kebebasannya? Ummm, sebenarnya bebas yang berlebihan itu juga nggak boleh sih. Rusak semua entar. Tapi, bagi gue yang bisa dibilang sangat dioverprotektif sama ortu gue jujur sangat mengharapkan sebuah kebebasan huehehehe. Di kekang itu kayak ada yang nahan paru-paru kita buat nafas, sangat berharap untuk segera dilepaskan.Walaupun kata bang Raditya Dika, "sesungguhnya, terlalu perhatiannya orang tua kita adalah gangguan terbaik yang pernah kita terima."

Bener sih. Karena kita nggak selamanya kan sama ortu? Ada saatnya kita yang harus meninggalkan mereka, mungkin sekolah yang jauh. Tapi mereka jarang ninggalin kita, contohnya ya kayak ortu gue. Selalu di rumah.Emak ibu rumah tangga, cuma babeh yang kerja. Itupun babeh nggak sibuk-sibuk banget. Ortu gue termasuk dalam golongan yang sangat overprotectif, dan gue sedih-_-
Tapi, gue pikir gue beruntung. Karena apa? Di luar sana masih banyak anak yang diterlantarkan ortunya, atau mungkin rusak gara-gara broken home. Terkadang kita harus mensyukuri apa yang udah kita punya, walaupun kita sama sekali nggak menginginkan itu terjadi. Kalau menurut gue sih, hidup itu segalanya tentang bersyukur, bersyukur, dan bersyukur. Dan gue nggak menjalankan itu dengan baik. Gue masih labil. Masih banyak ngeluh. Mungkin karena keseringan liat ke atas, kali ya.

Gue emang seing banget bikin ortu marah, karena gue merasa terganggu. Tapi, setelah rada tenang gue berpikir. Saat ini mungkin gue bisa marah sama mereka, tapi kalau mereka udah pergi jauh ke tempat yang nggak bisa gue capai, mungkin itu akan menjadi sebuah penyesalan. Dan disaat itu juga gue memilih bungkam, walaupun gue amatsangat pengen teriak kalau gue nggak suka dengan cara mereka.

Kembali lagi ke Jekate. Gue nginap di salah satu hotel, dari tempat gue duduk keliatan tugu monas. Kiw.

Nggak ada yang lebih seru selain liburan, ahahaha.

Sampai berjumpa kembali, semlikum;;)

-@ekafitriadkr-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar